Sistem Informasi Geografik
SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS PENGERTIAN DAN APLIKASINYA
I.
Pendahuluan
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS)
merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk
bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi
bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti
query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik
yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem
Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan
kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan
nama Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah Sistem
Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General
Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967.Dikembangkan
oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada),
digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk
inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) sebuah inisiatif untuk
mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai
informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan
tanah.
Pengembangan SIG di Indonesia dimulai di lingkungan pemerintahan dan
militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya
yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).
II.
Pembahasan
·
Sistem Informasi
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu
pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara
teratur dan merupakan satau kesatuan yang tidak terpisahkan.
Sementara itu menurut Hamalik (2002 dalam Zakir 2007) Sistem secara teknis
berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem
sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagianbagian yang mempunyai
hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu
dengan lainya untuk mencapai tujuan bersamasama
·
Data dan Informasi
Seringkali istilah informasi dan data agak rancu karena kedua istilah
tersebut sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua
istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda. Data
merupakan bahasa mathematical dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati
oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek
penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa adanya (raw facts).
Sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti
oleh penerimanya (John, 1983 dalam Prahasta, 2002).
Davenport
dan Prusak (1998 dalam Setiarso 2006) membedakan data dan informasi sebagai
berikut:
Data
is a set of discreteobjective facts abaout events. Sebagai contoh bila seorang
pelanggan datang untuk membeli buah jeruk di sebuah supermarket makan transaksi
yang terjadi dapat digambarkan sebagian oleh , yaitu berapa uang yang harus
dibayarkan, berapa kilogram jeruk yang dibeli, namun tidak menjelaskan mengapa pelanggan
itu datang ke supermarket, kualitas pelayanaan supermarket dan sebagainya.
Dalam organisasi, data terdapat dalam catatan-catatan (record) atau transaksi.
Information
is data that makes a difference. Kata inform sejatinya adalah berarti memberi
bentuk, dan informasi ditujukan untuk membentuk orang yang mendapatkannya,
yaitu untuk membuat agar pandangan atau wawasan orang tersebut berbeda
(dibandingkan sebelum memperoleh informasi). Sebagai contoh pelanggan membeli jeruk
lokal bukan jeruk import, pernyataan tersebut merupakan
informasi.
Data
merupakan bahan mentah, untuk menjadi informasi data harus terlebih dahulu
diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data disebut
model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data.
Barry E. Cusing (983, dalam Riasetiawan,
2007) mendefinisikan sistem informasi sebagai : An organized means of colleting,
entering and processing data, and of storing, managing, controllingm and
reporting information so that an organization can achieve its objectives and
goal.
Sementara itu Gelinas, Oram dan Wiggins
(1990 dalam Riasetiawan ,2007) mendefinisikan sistem informasi sebagai: A man made
system that generally consists of an integrated set of computerbased and manual
components establish to collect, store , and manage data, and to provide output
information to users.
Dari definisi-definisi diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang terorganisir
mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan, dan menghasilkan informasi
dengan berbasis proses manual atau Komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan
organisasi. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud
pembuatannya, bergantung pada tiga faktor utama yaitu: keserasian dan mutu
data, pengorganisasian data dan tata cara penggunaannya ( Cook, 1977 dalam
Notohadiprawiro, 2006).
Struktur dan cara kerja sistem informasi
berbeda beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus
dipenuhi. Diantara berbagai sistem informasi jelas terdapat banyak perbedaan
akan tetapi ada suatu persamaan yang menonjol yaitu semua sistem informasi
menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber
(Coppock dan Anderson, 1987, dalam Notohadiprawiro,2006).
·
Fungsi SIG
Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma
SIG adalah untuk melakukan analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan
data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik membedakannya
dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data dijital.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG
adalah sebagai berikut :
1. Akuisisi
data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dll.
2. Pengelolaan
database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan jaringan
pencarian atribut dll.
3. Pengukuran
keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah
penyanggga, overlay, dll.
4. Penayangan
grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala,generalisasi, peta
topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
·
Aplikasi dan Pemanfaatan SIG
Sistem Informasi Geografis dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah
dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah
dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk
dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non
spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa
informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani
data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga
data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam
bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan
meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur
2007).
Ada beberapa alasan yang mendasari
mengapa perlu menggunakan SIG, menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan
yang mendasarinya adalah:
1. SIG
menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi
2. SIG
dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
3. SIG
memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan bumi ke dalam
beberapa layer atau coverage data spasial
4. SIG
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data spasial
berikut atributnya
5. Semua
operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
6. SIG
dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik
7. SIG
sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan
geoinformatika.
Posisi GIS dengan segala kelebihannya,
semakin lama semakin berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin
meluas meliputi pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi,
ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya.
III. Penutup
Sistem sebagai seperangkat bagian-bagian
yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai suatu tujuan bersama,
terdiri dari beberapa subsistem, yang merupakan bagian yang terpisahkan dari
sistem . Sistem mempunyai beberapa karakter yaitu mempunyai komponen, mempunyai
batas, mempunyai masukan dan keluaran, pengolahan sistem, lingkungan luar
sistem, dan sasaran atau goal.
Sistem Informasi, merupakan suatu cara
yang terorgansisir mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan
dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk
mencapai sasaran dan tujuan organisasi. struktur dan cara kerja sistem
informasi berbeda-beda tergantung pada macam keperluan atau macam permintaan
yang harus dipenuhi.
Sistem Informasi Geografis sebagai suatu
sistem yang berbasis komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi
geografis yaitu penyimpanan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir
(output). Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan.SIG
bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk
pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan
untuk analiss dan penerapan database keruangan.
Saat ini SIG sudah dimanfaatkan oleh
berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan,
ilmu pertanian dan lain sebagainya. Beberapa aplikasi dari SIG antara lain adalah
untuk perencanana fasilitas kota, pengeloaan sumber daya alam, jaringan
telekomunikasi dan juga untuk manajemen transportasi.
IV. Daftar Pustaka
Anisah, A. 2007. Sistem
Informasi Geografis Pengertian Dan Aplikasinya. Buku
ajar
STMIK AMIKOM. Yogyakarta.
Anon, 1989, Libraries.
Pasific. Information Bull. Denny Charter, Irma Agtrisari,
Desain
dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, 2003. Jakarta. P.T.
Gramedia.
Burrough.P, 1986.
Principle of Geographical Information System for Land
Resources
Assesment, Oxford, Claredon Press.
Edy Prahasta, 2005.
Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi, Cetakan Kedua.
Bandung.
C.V.Informatika.
Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Kang-Tsung Chang, 2002.
Introduction to Geographic Information System,
Mc.Graw-Hill.
Komentar
Posting Komentar